Meskipun manfaatnya jelas, menerapkan praktik berkelanjutan di UMKM juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan utama adalah biaya awal yang diperlukan untuk beralih ke bahan baku ramah lingkungan atau teknologi hemat energi. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang praktik berkelanjutan juga dapat menjadi hambatan bagi UMKM.
Strategi Mengatasi Tantangan
- Pelatihan dan Edukasi: UMKM perlu mendapatkan akses ke pelatihan dan edukasi tentang praktik berkelanjutan. Pemerintah dan lembaga terkait dapat menyediakan program-program yang membantu UMKM memahami dan menerapkan strategi keberlanjutan dalam bisnis mereka.
- Kolaborasi dan Kemitraan: Bekerjasama dengan lembaga non-pemerintah, organisasi lingkungan, atau bahkan UMKM lain dapat membantu mengurangi biaya dan risiko yang terkait dengan penerapan praktik berkelanjutan. Kolaborasi ini juga bisa membuka akses ke teknologi, bahan baku, dan pasar yang lebih ramah lingkungan.
- Manfaatkan Teknologi Digital: Teknologi digital dapat menjadi alat yang efektif untuk memantau penggunaan sumber daya, mengelola limbah, dan mempromosikan produk ramah lingkungan. Platform online juga memungkinkan UMKM untuk menjangkau konsumen yang lebih luas dan lebih peduli terhadap lingkungan.
Kesimpulan
Membangun UMKM yang berkelanjutan memiliki suatu tantangan tersendiri bagi para umkm dan bahkan industri skala menengah keatas. Namun tantangan yang ada dapat diatasi dengan edukasi, dukungan pemerintah, dan kolaborasi yang tepat. Ini membuka jalan bagi UMKM untuk menjadi pelopor dalam bisnis yang ramah lingkungan di Indonesia.